Tuberkulosis (TBC) Paru merupakan penyakit prioritas nasional yang ditargetkan eliminasi pada tahun 2030 mendatang. Indonesia menjadi peringkat kedua dengan kasus TBC paru tertinggi setelah India dengan jumlah kasus 969 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan bakteri bernama Micobacterium Tuberculosis yang biasanya menginfeksi bagian paru-paru, tetapi juga dapat menginfeksi organ lainnya seperti tulang, ginjal, saluran cerna, otak dan lainnya. Bakteri penyebab TBC ini bersifat tahan asam dan dapat bertahan di tempat yang rendah oksigen.
Penularan TBC terjadi melalui percikan droplet aerosol / air liur penderita yang dapat keluar saat penderita batuk, bersin, bahkan saat berbicara. Percikan droplet tersebut mengandung micobacterium tuberculosis yang dapat terhirup orang sehat disekitarnya sehingga berisiko terjadi penularan TBC. Langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penularan TBC adalah : 1. Imunisasi BCG pada balita untuk menciptakan kekebalan spesifik pada bakteri penyebab TBC; 2. Menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); 3. Memakai masker terutama saat berada di keramaian; 4. Tidak merokok dan hindari asap rokok.
Pada bulan Oktober sampai November 2023, Puskesmas Kendalsari melaksanakan kegiatan supervisi monitoring program penanganan TBC pada klinik dan DPM di wilayah kerjanya. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari surat Kepala Dinas Kesehatan tentang pemberitahuan supervisi dan monitoring program TBC pada klinik dan DPM. Klinik dan DPM yang dikunjungi puskesmas kendalsari meliputi klinik THT terpadu, klinik agraraya, klinik sarangan medicare, klinik utama omahcare, klinik ya syafi’i, klinik istana sehat abadi, praktik dr. Jusak Sudarso, praktik dr. Kiki Rizki Rachmat, praktik dr. Putu Yuda, praktik dr. Masdar M, Sp.A.
Dengan adanya kunjungan supervisi ini, diharapkan penemuan kasus atau terduga kasus TBC di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari semakin meningkat, pengobatan pada pasien TBC dapat terlaksana tuntas dan dapat dilaksanakan langsung di klinik maupun praktik dokter mandiri.