Tak Berkategori

Kasus DBD Meningkat, Nakes Puskesmas Kendalsari Laksanakan Penyelidikan Epidemiologi

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang sangat terkait dengan kondisi kesehatan lingkungan. Penyakit DBD ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Di musim penghujan, banyak lokasi genangan baru di sekitar tempat tinggal yang membuat semakin banyak pula tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD ini. Kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan saat musim hujan tiba dengan cara melakukan upaya PSN 3M Plus lebih giat lagi dan adanya program 1 rumah 1 Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

Puskesmas Kendalsari melakukan penyelidikan epidemiologi sebagai langkah tindak lanjut dari adanya laporan kasus DBD yang didapatkan dari Rumah Sakit maupun laporan warga. Kegiatan penyelidikan epidemiologi ini meliputi pemantauan kondisi kesehatan dari penderita DBD / terduga pasien DBD, pemeriksaan keberadaan jentik di rumah penderita dan rumah warga lingkungan sekitar, serta pemberian edukasi tentang pencegahan DBD melalui PSN 3M plus yang harus diterapkan secara masif saat musim hujan.

Ike Yuanita, A.Md. Kep selaku pemegang program DBD Puskesmas Kendalsari sedang melakukan wawancara terkait penderita DBD
Nakes Puskesmas Kendalsari terdiri dari sanitarian, promkes dan PJ DBD melakukan pemantauan keberadaan jentik di rumah warga

Era saat ini, fogging atau pengasapan bukan menjadi solusi terbaik sebagai tindak lanjut adanya kasus DBD di lapangan. Fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa, dimana sebenarnya jentik-jentik nyamuk lah yang berperan lebih dalam penularan DBD. Mengapa demikian? karena 1 nyamuk dewasa dapat bertelur hingga ratusan dengan siklus perkembangbiakan hanya sekitar 1 minggu. Selain itu, bahan baku yang digunakan pada fogging merupakan zat kimia yang juga berisiko bagi manusia maupun makhluk hidup lain seperti hewan peliharan. Bahan kimia tersebut sangat berbahaya bagi bayi balita maupun lansia. Selain itu, pelaksanaan fogging dinilai cukup rumit karena dalam satu wilayah harus semua terkena asap fogging, bukan hanya di area luar rumah atau pekarangan tetapi juga di dalam rumah. Sehingga semua warga harus sepakat waktu pelaksanaan fogging harus membuka rumah dan mengondisikan kondisi rumah termasuk membersihkan sisa zat kimia akibat fogging. Rumit bukan?

Solusi terbaik untuk pencegahan DBD adalah upaya PSN 3M Plus yaitu Menguras, Menutup, Mendaur ulang serta upaya terhindar dari gigitan nyamuk lainnya seperti menjaga kebersihan rumah agar tidak ada tempat persembunyian nyamuk, menanam tanaman penghindar nyamuk seperti serai dan lavender, menggunakan kelambu atau repellent, memelihara ikan pemangsa jentik dan sebagainya. Bagaimana apabila pada lingkungan kita sudah terdapat kasus DBD? tentunya sebagai langkah pemutusan penularan, PSN 3M Plus harus dilaksanakan serempak di seluruh warga wilayah tersebut, program Jum’at / minggu bersih misalnya. Masyarakat serempak kerja bakti mulai dari menguras bak mandi dan tempat penampungan air lainnya, menjaga kebersihan lingkungan dengan menghilangkan sampah / barang bekas yang dapat tergenang air dan seterusnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *